https://bukittinggi.times.co.id/
Berita

22 Sekolah di Padang Rusak Dihantam Banjir, Infrastruktur Hancur

Rabu, 03 Desember 2025 - 09:27
22 Sekolah di Padang Rusak Dihantam Banjir Bandang, Infrastruktur Runtuh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova. (Foto: Dioni/TIMES Indonesia)

TIMES BUKIT TINGGI – Kota Padang, Sumatera Barat, menghadapi kenyataan pahit setelah banjir bandang yang menerjang beberapa kawasan. Arus deras yang membawa lumpur, batu, dan material kayu tidak hanya merusak pemukiman warga, tetapi juga melumpuhkan sektor pendidikan. Sebanyak 22 sekolah tercatat mengalami kerusakan. Sengan rincian 8 PAUD/TK, 12 SD, dan 2 SMP. Kondisi ini .embuat ribuan siswa kini berada dalam ketidakpastian. Total kerugian sementara mencapai Rp6,8 miliar, dan angka ini diperkirakan masih akan bertambah seiring pendataan lanjutan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang melaporkan bahwa delapan PAUD/TK terdampak tersebar di Koto Tangah, Padang Utara, Alang Lawas, Nanggalo, Lambung Bukit, dan Kuranji. Sebagian besar ruang belajar mulai dari alat peraga, meja kursi kecil, hingga area bermain anak mengalami kerusakan berat.

Sisa-sisa permainan edukatif tampak terbenam dalam lumpur, menjadi pemandangan memilukan bagi para guru yang biasanya memulai hari dengan senyum ceria anak-anak.

Kerusakan tak kalah parah juga terjadi di jenjang SD. Dua belas sekolah dasar di Koto Tangah, Padang Utara, Nanggalo, dan Kuranji kini memerlukan perhatian serius. Ruang-ruang kelas yang baru saja dicat ulang untuk menyambut tahun ajaran berubah menjadi ruang kosong penuh lumpur.

Tumpukan buku yang basah dan rusak tak lagi dapat diselamatkan. Beberapa bangunan memperlihatkan retakan akibat tekanan air. Fasilitas sanitasi juga banyak yang tidak lagi berfungsi, memperburuk kesiapan sekolah untuk kembali beroperasi.

Sementara itu, dua sekolah menengah pertama, SMP IT Al Amin di Nanggalo dan SMP Islam Darul Quran di Koto Tangah, melaporkan kerusakan pada ruang belajar, laboratorium, dan fasilitas pendukung pendidikan lainnya. Komputer, proyektor, perangkat laboratorium, serta meja dan kursi rusak akibat terjangan air, menyisakan kerugian materi yang tidak sedikit.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, menegaskan pihaknya bergerak cepat melakukan pendataan lapangan.

“Pendidikan tidak boleh lumpuh oleh bencana. Kami telah menurunkan seluruh tim untuk mengidentifikasi kerusakan dan kebutuhan mendesak di setiap sekolah terdampak. Pemulihan adalah prioritas, baik dari sisi fisik bangunan maupun kesiapan proses belajar,” ujarnya dengan nada tegas.

Yopi menambahkan bahwa langkah-langkah percepatan sedang disusun, mulai dari pembersihan area sekolah, pengadaan sarana belajar darurat, hingga pengerahan tenaga teknis untuk menilai kekuatan struktur bangunan. Koordinasi dengan BPBD, Dinas PU, dan pihak kecamatan turut intensif dilakukan untuk memastikan pemulihan berjalan terarah dan terukur.

Para guru kini bukan hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi relawan pembersih sekolah mereka sendiri. Banyak di antara mereka mengisahkan bagaimana buku-buku, dokumen penting, hingga perangkat mengajar mereka hilang atau rusak dalam sekejap. Para siswa, terutama yang rumahnya juga terdampak banjir, menghadapi trauma berlapis.

Memulai ulang proses belajar bukan hanya soal menyediakan ruang kelas sementara. Ada psikologis anak-anak yang harus dipulihkan, ada semangat yang harus kembali ditumbuhkan.

Orang tua pun dihadapkan pada kekhawatiran: kapan anak mereka bisa kembali bersekolah dengan normal, dan apakah fasilitas yang rusak bisa segera diperbaiki. (*)

Pewarta : Dioni Arvona
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bukit Tinggi just now

Welcome to TIMES Bukit Tinggi

TIMES Bukit Tinggi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.