TIMES BUKIT TINGGI, SOLOK – Memasuki hari ketiga pasca banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Solok, perekonomian warga masih lumpuh total. Akses jalan terputus, komunikasi terhambat, dan listrik padam akibat banyaknya jaringan yang roboh. Kondisi ini semakin mempersulit penyaluran makanan dan pakaian bagi warga yang terdampak.
Untuk memastikan kondisi masyarakat sekaligus memberi penguatan moral, Bupati Solok Jon Firman Pandu turun langsung menemui warga yang masih terkepung banjir di Nagari Saniang Baka dan Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kab.Solok, Sumatera Barat.
Turut hadir mendampingi Bupati, Armen Plani, unsur Pimpinan DPRD Solok, Sekda Medison, S.Sos, M.Si, Ketua Komisi I DPRD Iskan Nofis, serta Tim Tanggap Bencana yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinsos, Dinkes, Pol PP Damkar, Dishub, DPRKPP, DPUPR, Pertanian, Perikanan dan Pangan, Diskominfo, RAPI, Camat Junjung Sirih Neni Amelia, walinagari, dan tokoh masyarakat.
Sekda Medison menyampaikan bahwa saat ini telah beroperasi 12 Posko/Dapur Umum, dengan 4 di antaranya berada di Kecamatan Junjung Sirih.
Kehadiran Bupati JFP memberikan harapan bagi warga. Dalam suasana haru itu, Bupati memeluk sejumlah warga sambil berbisik “Sabar…”, sebuah kata sederhana yang mampu meruntuhkan air mata dan beban yang mereka pikul beberapa hari terakhir.
Dalam keterangannya Selasa (2/12/2025), Bupati Jon Firman Pandu menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mempercepat pemulihan infrastruktur.
“Kita harus bersatu, saling menguatkan, dan tidak saling menyalahkan. Infrastruktur akan kita benahi agar akses jalan dan bantuan kembali lancar,” ujarnya.
Terkait informasi dugaan illegal logging, Bupati mengatakan hal itu akan ditampung dan ditelusuri, namun saat ini fokus utama adalah penyelamatan dan penanggulangan dampak bencana.
"Yang terpenting sekarang keselamatan warga. Kita fokus dulu pada evakuasi dan pemulihan,” tutupnya. (*)
| Pewarta | : Dioni Arvona |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |