TIMES BUKIT TINGGI, YOGYAKARTA – Terletak di lereng Gunung Merapi yang penuh kisah heroik, Museum Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta menjadi destinasi wisata sejarah yang menggetarkan hati.
Museum ini berdiri sebagai bentuk penghormatan kepada Mbah Maridjan, sosok juru kunci Gunung Merapi yang melegenda karena keberanian dan kesetiaannya menjaga adat budaya Jawa.
Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Merapi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1982. Mbah Maridjan dikenal sebagai penjaga spiritual Gunung Merapi yang tak pernah gentar, bahkan saat bencana datang.
Pada 26 Oktober 2010, erupsi besar Merapi merenggut nyawa Mbah Maridjan. Ia ditemukan dalam posisi bersujud di rumahnya yang hancur akibat awan panas wedhus gembel.
Untuk mengenang jasa dan nilai hidupnya yang luhur, rumah peninggalan beliau di Kinahrejo kemudian diubah menjadi museum mini yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan pesan moral.
Apa yang Bisa Dilihat di Museum Mbah Maridjan?
Museum ini menyuguhkan pengalaman yang menyentuh dan mendalam. Beberapa daya tarik utama di antaranya:
- Kerangka rumah asli Mbah Maridjan yang masih dibiarkan rusak sebagai simbol tragedi Merapi.
- Motor tua yang hangus terbakar, menjadi ikon utama museum ini dan simbol keberanian Mbah Maridjan.
- Foto-foto dokumentasi semasa hidup, termasuk pertemuannya dengan tokoh-tokoh nasional.
- Replika ruang tidur dan dapur, menggambarkan kesederhanaan hidup beliau.
- Alat-alat rumah tangga yang tersisa dari erupsi Merapi.
- Video dokumenter tentang kisah hidup Mbah Maridjan dan filosofi kejawen yang ia pegang teguh.
Museum ini sekaligus menjadi sarana edukasi tentang mitigasi bencana dan pentingnya memahami hubungan manusia dengan alam.
Seorang pengunjung Museum Mbah Maridjan, Putri Ayu, 28 tahun, mengungkapkan dirinya bersama teman kantornya sengaja datang ke museum ini ingin mengetahun lebih detail bagaimana awan panas Gunung Merapi sampai ke rumah Mbah Maridjan.
“Museum ini bukan cuma tentang sejarah, tapi juga tentang jiwa. Saya sangat tersentuh melihat bagaimana Mbah Maridjan hidup dengan prinsip sampai akhir hayatnya,” terang wisatan asal Surabaya ini kepada TIMES Indonesia, Minggu (11/5/2025).
Sementara itu, Rahmat Hidayat, 34, seorang guru sejarah dari Bandung, mengatakan ia bersama murid-muridnya sengaja berlibur ke museum Mbah Maridjan karena ingin mengenalkan tentang Gunung Merapi sekaligus mengenang sang juru kunci Gunung Merapi.
“Ini tempat yang wajib dikunjungi untuk mengenal sosok pahlawan lokal yang luar biasa. Saya akan bawa siswa-siswa saya ke sini suatu hari nanti,” tandas Rahmat.
Rute ke Museum Mbah Maridjan
Untuk sampai ke museum ini sangat mudah. Museum ini dapat dijangkau dari kawasan Kaliurang dan masuk dalam jalur wisata Lava Tour Merapi. Lokasinya strategis dan bisa dicapai dengan kendaraan pribadi, motor trail, maupun jeep wisata.
Alamat lengkap museum ini berada di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuk adalah gratis namun donasi sukarela sangat dianjurkan untuk keluarga Mbah Marjidjan dan warga setempat.
Di area Museum Mbah Maridjan ada berbagai fasilitas yang dapat digunakan para wisatawan. Antara lain, fasilitas parkir yang luas, toilet, warung kopi lokal, kios suvenir, dan pemandu wisata dari warga sekitar.
Museum Mbah Maridjan adalah tempat yang tak hanya menyimpan cerita, tapi juga nilai-nilai kearifan lokal yang masih relevan hari ini. Bagi wisatawan yang ingin menyelami kisah kepahlawanan dan kebudayaan Jawa, museum ini adalah tujuan yang wajib masuk daftar kunjungan saat ke Sleman, Yogyakarta. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Museum Mbah Maridjan, Jejak Heroik Sang Juru Kunci Merapi di Lereng Kinahrejo Yogyakarta
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Ronny Wicaksono |