https://bukittinggi.times.co.id/
Berita

Kemenag Pastikan Jemaah Tetap Bisa Ibadah di Masjidil Haram Meski Belum Pegang Kartu Nusuk

Senin, 12 Mei 2025 - 13:11
Kemenag Pastikan Jemaah Tetap Bisa Ibadah di Masjidil Haram Meski Belum Pegang Kartu Nusuk Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah menunjukkan kartu Nusuk sebelum dibagikan ke jamaah calon haji Indonesia di Kantor Daker Makkah, Arab Saudi, Senin (10/6/2024). (FOTO: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

TIMES BUKIT TINGGI, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa jemaah calon haji asal Indonesia tetap dapat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram meskipun belum menerima kartu Nusuk dari otoritas terkait di Arab Saudi.

"Secara aturan, kartu Nusuk seharusnya sudah diberikan maksimal 1x24 jam setelah jamaah tiba di Tanah Suci. Namun, dalam pelaksanaannya di lapangan masih ditemui sejumlah kendala," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi dalam keterangannya, Senin (12/5/2025) di Jakarta.

Menurut Muchlis, penerbitan dan pendistribusian kartu Nusuk merupakan tanggung jawab syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji. Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan delapan syarikah untuk melayani jamaah haji dari Tanah Air. Sebagai langkah antisipasi, pihak syarikah juga menyediakan kartu identitas cadangan bagi jamaah yang belum menerima kartu Nusuk.

"Beberapa jamaah bahkan sudah tiba di Makkah tanpa membawa kartu Nusuk. Dalam situasi seperti ini, syarikah akan memberikan kartu identitas pengganti sebagai bentuk tanggung jawab mereka," jelasnya.

Muchlis mengimbau agar jamaah tetap tenang dan tidak panik. Kemenag terus menjalin koordinasi dengan pihak syarikah agar kartu Nusuk segera diberikan setelah resmi diterbitkan oleh sistem pemerintah Arab Saudi.

"Selain itu, jamaah juga dibekali identitas resmi dari Kemenag maupun dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), yang biasa dikalungkan. Itu dapat menjadi bukti pendukung bahwa mereka adalah jamaah haji resmi," tambahnya.

Ia juga memastikan bahwa jamaah tetap bisa beribadah di Masjidil Haram, meski hanya membawa kartu cadangan. Syarikah akan mendampingi mereka saat memasuki area masjid.

"Selama jamaah fokus ibadah dari hotel ke Masjidil Haram, semuanya masih terkendali. Yang harus dihindari adalah bepergian ke luar kota, seperti Jeddah, karena pengawasan lebih ketat dan kartu Nusuk menjadi syarat utama," katanya.

Pemerintah Arab Saudi menerapkan pengamanan ketat di wilayah Makkah, terutama di sekitar Masjidil Haram. Petugas keamanan yang dikenal dengan sebutan Askar bertugas memverifikasi dokumen jamaah yang hendak masuk, baik kartu Nusuk maupun visa haji resmi. Tanpa dokumen tersebut, akses masuk ke Masjidil Haram akan ditolak.

Selain itu, pihak kepolisian Saudi juga melakukan pemeriksaan acak di jalan-jalan sekitar. Kendaraan yang mengangkut jamaah akan dihentikan, dan para penumpang diminta menunjukkan kartu Nusuk atau visa. Apabila tidak dapat menunjukkan dokumen resmi, jamaah berisiko dikenai sanksi berat. (*)

 

Pewarta : Antara
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bukit Tinggi just now

Welcome to TIMES Bukit Tinggi

TIMES Bukit Tinggi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.