TIMES BUKIT TINGGI, JAKARTA – Kalau matcha pasti Anda semua kenal, tapi sudah tahukah Anda apa itu hojicha? 

Hojicha juga salah satu varian teh asal Jepang yang punya keunikan tersendiri. Teh ini punya aroma smoky yang khas. 

Aroma smoky didapat, karena daun teh hijau yang akan diolah menjadi bubuk hojicha di panggang terlebih dahulu. Daun teh yang dipilih untuk diolah menjadi hojicha adalah saun teh hijau yang sudah tua. Setelah dikeringkan dengan cara dijemur, daun teh kemudian dipanggang dalam suhu tinggi. Nah dari situlah muncul aroma smoky yang berpadu dengan aroma mirip karamel.

Selai aroma smoky yang khas, hojicha juga punya rasa manis gurih yang lebih kuat. Jika diseduh teksturnya juga lebih pekat cenderung milky jika dibanding teh padaumumnya. 

Karena memang terbuat dari daun teh, hojicha juga mengandung kafein, namun lebih rendah dibanding teh hijau. Karena itu teh yang bewarna hitam ini dapat diminum saat sore atau malam hari. 

Hojicha juga mengandung zat besi dan kalsium sehingga baik untuk tulang. 

Manfaat lain dari teh hojicha dapat membantu relaksasi. Teh ini mengandung asam amino yang disebut L-theanine, senyawa yang meningkatkan sifat relaksasi pada otot dan sel-sel otak. 

L-theanine juga membantu meredakan gejala kecemasan, depresi dan stres. Dari kandungannya itu, maka disarankan konsumsi hojicha sebelum tidur. 

Kerennya lagi hojicha juga mengandung antioksidan yang 30 kali lebih banyak dibanding teh hijau biasa. Teh ini juga dapat mengurangi pembengkaan dalam tubuh karena zat antiradang yang terdapat di dalamnya. 

Hojicha mengandung vitamin A, C dan E yang mampu memperbaiki metabolisme tubuh bahkan mencegah pertumbuhan sel kanker. 

Menikmati hojicha tak hanya dengan diseduh, bubuk hochija juga bisa dibuat selai atau campuran kue. (*)