TIMES BUKIT TINGGI, PADANG – Dalam gemerlap lampu Auditorium Istana Gubernur Sumatera Barat pada Selasa (18/11/2025) malam, satu nama bergema memenuhi ruangan yakni SMAN 1 Guguak. Sekolah yang berlokasi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), ini kini berdiri paling depan dalam praktik keterbukaan informasi.
Dipimpin oleh Lisa Lazwardi, M.Pd, sebagai kepala sekolah, sekolah ini resmi dinobatkan sebagai Juara 1 Kategori Sekolah Menengah Informatif 2025, menandai tonggak baru bagi dunia pendidikan Sumatera Barat.
Saat melangkah ke panggung, tatapan para undangan tertuju pada seorang pemimpin yang sederhana, tenang, namun tegas. Di wajah Lisa, terpancar rasa syukur yang dalam—bukan karena penghargaan itu datang kepadanya secara pribadi, tetapi karena kerja keras sekolahnya dihargai publik.
Keterbukaan Informasi Sebagai Nilai, Bukan Sekadar Program
Di bawah kepemimpinan Lisa sebagai Kepala SMAN 1 Guguak tidak hanya “memenuhi” keterbukaan informasi—mereka menghayatinya sebagai bagian dari identitas sekolah.
Lisa membentuk sistem yang jauh melampaui kepatuhan administratif, anggaran sekolah dibuka dengan jelas, dokumentasi tertata menyeluruh, laporan dipublikasikan secara rutin, akses informasi publik dibuat mudah, dan masyarakat diberi ruang untuk melihat, menilai, bahkan memberikan kritik.
Semua ini dijalankan bukan karena sekolah dituntut melakukan transparansi, tetapi karena sekolah percaya bahwa masyarakat berhak untuk tahu. "Bagi kami, keterbukaan itu wujud penghormatan pada masyarakat yang menitipkan anak-anaknya," tegasnya.
Ketua Monitoring dan Evaluasi KI Sumbar, Mona Sisca, bahkan menilai keberhasilan ini sebagai titik penting dalam pembangunan ekosistem pendidikan yang bersih dan dapat dipercaya.
"Ibu Lisa berhasil membawa sekolah menjadi ruang publik yang sehat. Keterbukaan yang beliau bangun memberi dampak nyata bagi kepercayaan masyarakat,” ungkap Mona.
Prestasi yang Menguatkan Marwah Sekolah
Penghargaan Juara 1 Sekolah Menengah Informatif bukan sekadar piagam—ia adalah pengakuan bahwa SMAN 1 Guguak telah berhasil menempatkan transparansi sebagai landasan utama tata kelola.
Di banyak tempat, keterbukaan sering dianggap melemahkan institusi.
Namun keberhasilan SMAN 1 Guguak membuktikan hal sebaliknya, keterbukaan justru memperkuat sekolah memperjelas arah kebijakan, dan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
Prestasi ini juga melengkapi deretan capaian sekolah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kemenangan di berbagai ajang akademik dan non-akademik.
Dalam momen emosional usai menerima penghargaan, Lisa menyampaikan kalimat yang menggugah. "Penghargaan ini bukan tentang saya. Ini tentang seluruh keluarga besar SMAN 1 Guguak yang mau berubah bersama. Ini untuk masyarakat Guguak, untuk orang tua yang selalu percaya, dan untuk anak-anak kita yang berhak belajar di sekolah yang jujur dan terbuka,”ujarnya.
Ketika acara berakhir dan lampu panggung mulai meredup, satu pesan kuat tertinggal dari sosok Lisa Lazwardi, bahwa pendidikan yang berintegritas harus dimulai dari keterbukaan.
Dan malam itu, SMAN 1 Guguak tidak hanya membawa pulang gelar juara—mereka membawa pulang kehormatan dan kepercayaan publik.
Sebuah kemenangan yang tidak hanya dirayakan hari ini, tetapi akan dikenang sebagai langkah penting menuju generasi yang lebih jujur, cerdas, dan peduli. (*)
| Pewarta | : Dioni Arvona |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |