TIMES BUKIT TINGGI, JAKARTA – Sejumlah pemimpin dunia segera menyampaikan ucapan selamat kepada Donald Trump dalam kemenangannya di Pilpres Amerika Serikat 2024.

Donald Trump, mantan presiden dari Partai Republik ini berhasil mengalahkan kandidat Demokrat, Kamala Harris, dalam sebuah kebangkitan politik yang mengesankan setelah empat tahun tidak menjabat.

Setelah media memproyeksikan kemenangan Donald Trump, banyak pemimpin dunia menyampaikan ucapan selamat mereka melalui media sosial X. Donald Trump, yang sebelumnya dikenal dengan kebijakan luar negeri “America First”-nya, pernah memperumit hubungan dengan beberapa sekutu dan lawan Amerika selama masa jabatan pertamanya.

Presiden Prabowo Subianto juga mengucapkan selamat kepada Donald Trump karena terpilih sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.

Ucapan selamat disampaikan Prabowo dalam bahasa Inggris, melalui akun media sosial X @prabowo, yang dipantau dan diterjemahkan di Jakarta, Rabu malam.

"Saya mengucapkan selamat yang tulus kepada @realDonaldTrump karena telah terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47," tulis Prabowo dalam akun X yang terverifikasi.

Berikut cuitan asli dalam akun X @prabowo yang ditulis dalam bahasa Inggris:

"My heartfelt congratulations to Mr. @realDonaldTrump for being elected as the 47th President of the United States of America.

Indonesia and the United States are strategic partners who share a robust and multifaceted relationship.

Our strategic partnership holds immense potential for mutual benefit, and I look forward to collaborating closely with you and your administration to further enhance this partnership and for global peace and stability."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga turut menyambut baik kemenangan ini, mengapresiasi komitmen Trump pada prinsip “perdamaian melalui kekuatan” yang menurutnya bisa mempercepat tercapainya perdamaian di Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, juga menyampaikan harapan untuk bekerja sama lagi dengan Trump dalam memperkuat aliansi tersebut. "Kepemimpinan Trump akan sangat penting bagi kekuatan NATO,” ujarnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengucapkan selamat dan menyatakan kesiapan untuk kembali bekerja sama dengan Trump, sebagaimana telah dilakukan selama masa jabatan pertamanya.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa pemerintahannya berdiri bersama AS dalam mendukung nilai-nilai bersama seperti kebebasan dan demokrasi. Starmer optimis bahwa hubungan istimewa Inggris-AS akan terus berkembang dalam bidang ekonomi, teknologi, dan keamanan.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga menyampaikan ucapan selamat dan menyoroti pentingnya kemitraan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Meskipun pada masa jabatan pertama Trump hubungan kedua pihak sempat tegang akibat kebijakan tarif yang diberlakukan AS.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang dikenal sebagai sekutu konservatif Trump, menyebut kemenangan ini sebagai “kebangkitan terbesar dalam sejarah politik Amerika” dan “kemenangan yang sangat dibutuhkan bagi dunia.”

Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan pernyataan, namun mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev secara sarkastik menyinggung kekalahan Harris di media sosial, sambil menegaskan bahwa tujuan operasi militer Rusia tetap tidak berubah.

Pemimpin Asia pun turut memberikan ucapan selamat. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut AS sebagai sahabat dan sekutu sejati. Perdana Menteri India Narendra Modi, yang menyebut Trump sebagai sahabatnya, berharap bisa memperkuat hubungan India-AS dalam kerja sama yang lebih erat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama erat dengan Trump demi masa depan aliansi yang lebih kuat. Sementara Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berharap bisa memperkokoh Aliansi Jepang-AS demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. juga menyampaikan harapannya agar aliansi antara AS dan Filipina tetap kuat demi kemakmuran dan persahabatan di kawasan Asia-Pasifik.

Dari China, juru bicara kementerian luar negeri menyatakan bahwa Beijing akan terus membangun hubungan AS-China dengan dasar saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan.  (*)