TIMES BUKIT TINGGI, BANJAR – Berbagai cara dilakukan Perumdam Tirta Anom Kota Banjar untuk memperbaiki cashflow perusahaan sebagai salah satu indikator aspek keuangan dalam menunjang penilaian kinerja.

Salah satunya yakni dengan besutan program minimalisasi piutang yang diberikan kepada pelanggan nonaktif sebagai bagian dari optimalisasi pelayanan perusahaan daerah tersebut.

Berdasarkan hasil laporan pengelolaan data rekening Bulan Maret 2025, piutang rekening non aktif terdapat 2.337 SR yang tersebar di 4 Kecamatan.

Kecamatan Banjar sebanyak 851 SR, Kecamatan Pataruman sebanyak 690 SR, kemudian Kecamatan Purwaharja sebanyak 411 SR dan Kecamatan Langensari sebanyak 271 SR.

Usai sosialisasi di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar, Direktur Perumdam Tirta Anom, E Fitrah Nurkamilah menyebut Perusahaan memiliki piutang pelanggan nonaktif yang cukup besar yakni mencapai angka total  Rp1.781.118.100.

"Dengan adanya piutang pelanggan tersebut perusahaan sering mengalami kesulitan dalam upaya memperbaiki pelayanan, karena Perumda Air Minum Tirta Anom Kota Banjar merupakan perusahaan umum yang pembiayaannya mengandalkan dari kelancaran pelanggan dalam membayar tagihan rekeing air nya," terangnya, Rabu (28/5/2025).

Menurutnya, upaya penagihan kelapangan sudah dilakukan secara intensif akan tetapi hasilnya belum bisa memuaskan, karena dilapangan sering terkendala dengan masalah data pelanggan yang belum tervalidasi dengan akurat sehingga petugas kesulitan dalam menemukan pelanggan yang nunggak.

Selain itu, lanjut Nurkamilah, kondisi dilapangan yang  pelayanan air nya kurang atau tidak memuaskan sangat mepengaruhi kelancaran petugas penagihan dilapangan.

"Dengan permasalahan di atas kami mencoba membuat program minimalisasi saldo piutang non aktif yang diharapkan akan bisa terserap 40 % dari total piutang non aktif dari Tahun 2017 sampai dengan Bulan Maret 2025," rinci Direktur.

Program minimalisasi saldo piutang non aktif ini menyasar Pelanggan Non Aktif yang bisa aktif kembali hanya dengan membayar piutang 3 bulan terakhir.

Pelanggan Non Aktif yang mengikuti program ini juga tidak dikenakan biaya denda dan biaya penyambungan kembali sementara bagi Pelanggan Non Aktif di atas 2 tahun tidak dikenakan Biaya Pasang Baru.

"Program minimalisasi saldo piutang ini berlaku sampai tanggal 20 Juni 2025. Agar terselenggaranya program ini dengan baik kami berupaya mensosialisasikannya  secara periodik dengan melibatkan unsur pemerintah setempat," tutur Nurkamilah. (*)