https://bukittinggi.times.co.id/
Berita

Studi Microsoft Ungkap Pekerjaan Paling Aman Di Tengah Pesatnya Perkembangan AI

Senin, 01 September 2025 - 11:42
Studi Microsoft Ungkap Pekerjaan Paling Aman Di Tengah Pesatnya Perkembangan AI Ilustrasi pekerjaan yang dilakukan AI (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMES BUKIT TINGGI, JAKARTA – Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kerja memicu kekhawatiran akan terjadinya krisis ketenagakerjaan. Para pekerja dan calon pekerja pun berusaha memastikan apakah profesi mereka termasuk yang terancam tergantikan oleh AI atau tidak. Data terbaru memperkuat kekhawatiran ini. Akibatnya, banyak yang mulai mencari pekerjaan yang dianggap sebagai "pekerjaan tahan AI" untuk menjamin keamanan karir, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang memilih mengotomatisasi tugas ketimbang merekrut tenaga kerja baru.

Meski belum ada penelitian yang dapat secara pasti menentukan jenis pekerjaan yang sepenuhnya kebal atau justru rentan terhadap AI, sebuah studi terbaru dari Microsoft memberikan gambaran yang cukup jelas.

Studi Microsoft berjudul "Working with AI: Measuring the Occupational Implications of Generative AI" yang terbit bulan lalu mengukur sejauh mana AI dapat diterapkan secara produktif pada tugas-tugas umum di berbagai jenis pekerjaan.

Para peneliti Microsoft menganalisis lebih dari 200 ribu percakapan anonim dari Bing Copilot, chatbot mesin pencari perusahaan, dari Januari hingga September 2024 untuk memahami: tugas apa saja yang pengguna lakukan dengan chatbot AI generatif mainstream yang tersedia untuk publik dan gratis digunakan.

Studi kemudian mengembangkan skor penerapan AI untuk berbagai pekerjaan. Skor tersebut yang merepresentasikan kombinasi dari aktivitas kerja yang paling banyak dibantu AI, tingkat kesuksesan tugas-tugas tersebut, serta cakupan dampaknya.

Ada Beberapa Peringatan Penting

Meski studi menunjukkan jenis pekerjaan yang paling mudah dan yang paling sulit diotomatisasi oleh AI, Microsoft menegaskan bahwa hal ini tidak serta merta berarti pekerjaan tersebut akan hilang.

Skor penerapan AI menyoroti soal di mana AI mungkin mengubah cara pekerjaan dilakukan, bukan mengambil alih atau menggantikan pekerjaan. Penelitian kami menunjukkan bahwa AI mendukung banyak tugas, khususnya yang melibatkan riset, penulisan, dan komunikasi, tetapi tidak menunjukkan bahwa AI dapat melakukan satu pun pekerjaan secara penuh," tegas Microsoft.

Studi juga mencatat bahwa data ini tidak mengimplikasikan bahwa pekerjaan dengan skor penerapan AI tinggi otomatis akan memiliki upah lebih tinggi berkat integrasi AI, karena data tidak mencakup dampak bisnis turunan dari teknologi baru.

Mengapa Perusahaan Memilih Otomatisasi

Microsoft meyakini bahwa AI dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pekerja, bukan untuk mengotomatisasi pekerjaan sepenuhnya.

Namun pertanyaannya, apakah ini yang juga diinginkan oleh para eksekutif perusahaan? Sulit untuk membuat generalisasi, namun tanda-tanda awal menunjukkan bahwa para eksekutif mungkin lebih condong ke arah otomatisasi.

Semakin banyak eksekutif di dunia korporat yang menyuarakan harapan mereka agar AI dapat memangkas biaya di seluruh lini pekerjaan. Kabar ini secara alami menyebabkan perlambatan dalam perekrutan, yang secara khusus berdampak pada pekerja pemula di bidang kerah putih yang, seperti ditunjukkan studi Microsoft, merupakan kelompok paling terancam oleh AI.

"Kecerdasan buatan akan menggantikan hampir setengah dari semua pekerja kerah putih di AS," ungkap CEO Ford Jim Farley pada Aspen Ideas Festival bulan lalu. Beberapa eksekutif bahkan telah menerapkan kebijakan perekrutan baru tahun ini yang mewajibkan manajer menjelaskan mengapa suatu peran tidak dapat dipenuhi oleh AI sebelum merekrut pekerja baru.

Bisa, Tidak Berarti Harus

Memang, AI dapat memotong biaya tenaga kerja dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun ini belum menjadi alasan untuk melakukan otomatisasi secara besar-besaran.

Kenyataan bahwa AI dapat mengotomatisasi beberapa pekerjaan, tidak berarti AI dapat melakukannya dengan kualitas terbaik.

Contohnya, Microsoft menempatkan penulis dalam 10 besar pekerjaan dengan penerapan AI tertinggi. Namun tulisan yang dihasilkan AI telah menerima banyak kritik, khususnya terkait masalah hak cipta karena AI mencerna karya penulis manusia yang sudah ada untuk menciptakan karya baru.

Gangguan pada pasar tenaga kerja yang akan mengikuti otomatisasi pekerjaan tertentu juga patut menjadi perhatian serius.

Mantan eksekutif Google Mo Gawdat menyatakan awal bulan ini bahwa masalah tenaga kerja yang didorong AI ini merupakan salah satu aspek yang akan membawa kita pada distopia jangka pendek dalam 15 tahun ke depan.

Sejalan dengan para peneliti Microsoft, banyak ahli lain berpendapat bahwa integrasi AI untuk meningkatkan kemampuan manusia di berbagai bidang adalah pendekatan yang jauh lebih baik untuk mendongkrak produktivitas ekonomi daripada full otomatisasi.

Lalu, Apa Saja Pekerjaan yang Paling Aman?

Berikut adalah 10 pekerjaan yang paling kecil kemungkinannya untuk digantikan AI menurut studi:

  1. Tukang Reparasi dan Pengganti Ban
  2. Insinyur Kapal
  3. Pemasang dan Reparator Kaca Otomotif
  4. Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial
  5. Operator Pabrik dan Sistem
  6. Tukang Memandikan Jenazah
  7. Asisten Tukang Cat dan Plester
  8. Pekerja Penanganan Material Berbahaya
  9. Asisten Perawat
  10. Flebotomis (profesional kesehatan yang terlatih mengambil sampel darah)

AI bekerja dengan mengolah data. Maka tidak mengherankan bahwa daftar ini didominasi oleh pekerjaan di industri kesehatan dan pekerjaan kerah biru, yang sama-sama membutuhkan keahlian fisik spesialis daripada sekadar sintesis data.

Khusus di industri kesehatan, adopsi AI juga berjalan sangat lambat akibat terbatasnya ketersediaan dataset. Kurang dari 10% data bedah yang tersedia untuk publik karena regulasi yang ketat.

Pekerjaan yang Paling Berisiko

Microsoft juga mengidentifikasi pekerjaan dengan tingkat penerapan AI tertinggi. Secara tidak mengejutkan, ini adalah pekerjaan di bidang pengetahuan dan penjualan, di mana AI sudah mulai diintegrasikan dengan cepat.

Berikut adalah 10 pekerjaan dengan tingkat penerapan AI tertinggi:

  1. Penyiar dan DJ Radio
  2. Agen Tiket dan Petugas Perjalanan
  3. Operator Telepon
  4. Pemrogram Perkakas Computer numerical control (CNC)
  5. Customer Service Representative
  6. Penulis dan Pengarang
  7. Sales Representative untuk Jasa
  8. Pramugara/i
  9. Sejarawan
  10. Juru Bahasa dan Penerjemah (*)
Pewarta : Faizal R Arief
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bukit Tinggi just now

Welcome to TIMES Bukit Tinggi

TIMES Bukit Tinggi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.