https://bukittinggi.times.co.id/
Berita

Tolak Pembangunan PLTP, Masyarakat Pandai Sikek dan Koto Laweh Berharap Anggota DPR untuk Diperjuangkan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 02:21
Tolak Pembangunan PLTP, Masyarakat Pandai Sikek dan Koto Laweh Berharap Anggota DPR untuk Diperjuangkan M. Shadiq Pasadigoe saat menerima aspirasi masyarakat Pandai Sikek dan Koto Laweh. (Foto: Dion/TIMES Indonesia)

TIMES BUKIT TINGGI, TANAH DATAR – Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Shadiq Pasadigoe, dalam masa resesnya menampung berbagai aspirasi dari tokoh-tokoh masyarakat Nagari Pandai Sikek dan Nagari Koto Laweh, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar pada Kamis (9/10/2025) yang lalu. 

Pertemuan berlangsung di Rumah Makan Aia Badarun, Sepuluh Koto, dengan dihadiri oleh unsur ninik mamak, cadiak pandai, bundo kanduang, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat dari kedua nagari.

Dalam suasana penuh keakraban namun serius, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait penolakan terhadap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP/Geothermal) yang direncanakan akan dibangun di kawasan Nagari Pandai Sikek.

Hingga berita ini diturunkan Suasana Nagari Pandai Sikek sendiri kini ramai dengan baliho-baliho bertuliskan tegas: “Kami Masyarakat Pandai Sikek Menolak Geothermal (PLTP) di Nagari Pandai Sikek.”

Tulisan sederhana itu merefleksikan keresahan mendalam masyarakat terhadap rencana proyek yang dinilai berpotensi mengubah tata kehidupan dan lingkungan nagari yang subur. Warga menilai bahwa aktivitas pengeboran dan pembangunan infrastruktur geothermal dapat mengganggu keseimbangan ekologis, merusak struktur tanah, serta mengancam sumber air yang menjadi tumpuan hidup ribuan warga.

“Pertanian bukan sekadar pekerjaan bagi kami. Ini adalah napas kehidupan, warisan yang kami jaga dari generasi ke generasi,” ujar Tokoh Masyarakat nagari Pandai Sikek, saat berdialog dalam forum tersebut.

masyarakat-Pandai-Sikek-2.jpg

Pandai Sikek dikenal luas bukan hanya karena kerajinan songketnya yang mendunia, tetapi juga sebagai lumbung pangan Tanah Datar. Hasil bumi seperti padi, bawang merah, dan sayur-mayur tumbuh subur di tanah vulkanik yang kaya mineral. Data BPS Tanah Datar (2024) mencatat sektor pertanian menyumbang hampir 30 persen PDRB daerah dan menjadi penghidupan utama bagi lebih dari 70 persen penduduk. Nilai ekonomi pertanian dalam tiga tahun terakhir bahkan meningkat lebih dari Rp1,4 triliun.

Namun masyarakat khawatir, keberadaan proyek geothermal akan membawa dampak ekologis yang serius. Penelitian Kementerian ESDM (2023) menyebutkan, eksplorasi geothermal berpotensi memengaruhi aliran air tanah, memicu pelepasan gas hidrogen sulfida (H₂S), serta berisiko menimbulkan ketimpangan sosial antara investor dan masyarakat lokal

Masyarakat Pandai Sikek dan Koto Laweh berharap agar Shadiq Pasadigoe dapat memperjuangkan suara mereka. " Kami berharap banyak kepada Pak Shadiq agar dapat membantu perjuangan kami" ujar salah seorang warga Pandai Sikek.

Menanggapi aspirasi tersebut, Shadiq Pasadigoe menyampaikan bahwa seluruh masukan masyarakat akan menjadi bahan penting dalam pembahasan di DPR RI, terutama terkait pengawasan terhadap proyek-proyek energi di daerah rawan pertanian dan lingkungan adat.

“Saya memahami keresahan masyarakat Pandai Sikek dan Koto Laweh. Aspirasi ini adalah suara hati rakyat yang harus kita dengarkan. Negara tidak boleh abai terhadap keberlanjutan lingkungan dan kearifan lokal." tegas Shadiq Pasadigoe, Kamis (16/10/2025).

Mantan Bupati Tanah Datar dua periode itu juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam. Menurutnya, energi hijau tidak boleh merusak sumber kehidupan rakyat.

“Kita tentu mendukung energi terbarukan, tapi jangan sampai rakyat dikorbankan. Prinsipnya, pembangunan harus membawa manfaat, bukan ancaman bagi kehidupan masyarakat." katanya

Dalam dialog dengan masyarakat pada beberapa hari tersebut juga menyampaikan kebutuhan lain seperti peningkatan infrastruktur pertanian, dukungan UMKM lokal, dan penguatan ekonomi kreatif berbasis kerajinan songket serta pariwisata budaya.

Pertemuan diakhiri dengan doa bersama dan komitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Pandai Sikek dan Koto Laweh serta kecamatan X Kota secara damai dan bermartabat.

Sebagaimana pepatah Minangkabau yang dikutip oleh Ir. M. Shadiq Pasadigoe: “Bak anak dipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan.”

Ungkapan itu menjadi simbol semangat Shadiq Pasadigoe untuk terus hadir dan mendengar suara rakyat di nagari-nagari, memastikan bahwa setiap pembangunan tetap berpihak pada kehidupan masyarakat dan kelestarian serta kerukukunan masyarakat alam Minangkabau. (Dion).

Pewarta : Diona Arvoni
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bukit Tinggi just now

Welcome to TIMES Bukit Tinggi

TIMES Bukit Tinggi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.