TIMES BUKIT TINGGI, MALANG – Sebanyak 700 orang penyandang disabilitas tuna daksa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Brawijaya (UB). UB telah mempersiapkan lima kelas yang dipergunakan untuk  ruang ujian bagi peserta disabilitas tunadaksa.

Secara umum, mereka mengikuti tes seperti calon mahasiswa lainnya. Seperti pada fasilitas maupun waktu untuk mengerjakan tes. Hanya saja, panitia tentu akan siap membantu jika yang bersangkutan membutuhkan bantuan teknis.

UB sendiri memang telah dinilai siap untuk memfasilitasi tes bagi para penyandang disabilitas. Hal ini karena UB juga telah memiliki layanan khusus untuk para disabilitas. Fasilitas umum yang mereka bangun juga sudah ramah untuk orang-orang berkebutuhan khusus.

Pelaksanaan UTBK di UB pun banyak mendapatkan apresiasi.  Salah satunya dari panitia pusat pelaksanaan UTBK, Dr. Riza Satria Perdana, S.T., M.T saat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan UTBK di UB.

“Sejak persiapan kemarin, kita sudah benar-benar sudah melihat yang dilakukan di pusat UTBK UB ini apa saja, seperti penunjuk arah yang sudah tersedia di berbagai titik,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menilai adanya ruang transit sebagai kreativitas UB dalam melaksanakan UTBK. “Belum tentu pusat lain mampu menyediakan fasilitas seperti ini karena harus menyiapkan satu ruangan yang benar-benar kosong untuk dijadikan transit," kata dia.

Rektor UB, Prof Widodo menyatakan, persiapan yang dilakukan UB sebagai salah satu penyelenggara UTBK terbesar di Indonesia memang sangat matang. Baik dari segi fasilitas maupun pengamanan semua telah direncanakan dengan baik.

"Dan selama dua hari pelaksanaan ini tidak ada satu pelanggaran yang berarti yang terjadi.  Sehingga pelaksanaan ujian bisa berjalan dengan lancar," ucapnya.

Pihaknya dan tim mengaku akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan UTBK tahun ini. Harapannya, semua peserta bisa mengikuti ujian dengan fokus, dan mendapatkan nilai sesuai dengan yang diinginkan. (*)